Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yth.
Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN);
Ketua DPD SPN Provinsi DKI Jakarta;Pekerja Anggota SPN, dan hadirin yang saya hormati. Puji syukur, sanggup bersilaturahmi bersama Pengurus, anggota dan simpatisan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyambut Hari Buruh Sedunia (May Day) tanggal 1 Mei 2011.
Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya mengucapkan terima kasih atas permintaan Pengurus SPN Provinsi DKI Jakarta untuk menyambut Hari Buruh Sedunia (May Day). Semoga seluruh rangkaian program sanggup berjalan lancar, sukses dan penuh khikmat.
Acara yang digagas SPN, yang mempunyai Motto “Pekerja Sejahtera, Produksi Meningkat, Pengusaha Jaya, Negara Makmur”saya merasa besar hati alasannya sangat relevan dan senapas dengan visi pembangunan Jakarta yaitu Jakarta yang nyaman dan sejahtera untuk semua. Semangat motto tersebut mencerminkan keterlibatan anggota SPN (buruh), para pengusaha (Bipartit) yang juga anggota SPN, menunjukkan janji untuk membangun (kembali) hubungan industrial yang bermartabat.
Keharmonisan hubungan yang dijalin antara pekerja, pengusaha dan pemerintah (Tripartit), maka setiap duduk kasus atau perbedaan kepentingan sanggup diselesaikan dengan baik melalui musyawarah, sesuai norma-norma aturan yang berlaku. Desain hubungan industrial yang diatur dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 perihal Ketenagakerjaan, merupakan bentuk terbaik untuk menyebarkan hubungan dunia ketenagakerjaan dengan dunia perjuangan yang saling menguntungkan.
Kemitraan antara dunia perjuangan dengan dunia perburuhan yang berjalan baik, sehat dan serasi akan mendorong tumbuhnya dunia perjuangan di satu pihak dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dipihak lain. Pada tataran yang lebih luas lagi, dunia perjuangan tumbuh akan tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan, ekonomi tumbuh dan keuntungannya tentu dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat.
Perlu kita pahami bersama bahwa ekonomi Jakarta bertumpu pada sektor jasa sebagaimana huruf ekonomi perkotaan modern. Sektor jasa umumnya relatif rentan terhadap gejolak, sehingga perlu kita jaga dan pelihara bersama. Gejolak ketenagakerjaan harus kita hindarkan biar kinerja ekonomi Jakarta terus tumbuh, dunia perjuangan berkembang dan kesejahteraan buruh meningkat. Apabila kondisi ini sanggup kita pelihara dengan baik, ini berarti kita tolong-menolong membangun win-win solution, alasannya dunia perjuangan sanggup menunaikan Coorporate Social Responsibility yang dirasakan juga keuntungannya oleh masyarakat luas.
Kebijakan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai amanat Pasal 88, Pasal 89 dan Pasal 90 Undang-undang No. 13 Tahun 2003, akan terus di penilaian dan diubahsuaikan menurut kebutuhan hidup layak, dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta mempunyai arti penting terhadap kegiatan perekonomian dan dunia perjuangan di Ibukota. Bagi para pekerja upah merupakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sedangkan bagi pengusaha, upah merupakan bab komponen yang harus diperhitungkan, alasannya besar lengan berkuasa terhadap biaya produksi dan kelanjutan usaha. UMP tentu akan dikaji secara mendalam oleh Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta sebagai representasi unsur Tripartit. Saya berkeyakinan bahwa rekomendasi Dewan Pengupahan tentu mengakomodir kepentingan pengusaha, pekerja dan pemerintah secara adil dan proporsional.
Perlu kita ketahui bersama bahwa pekerja, pengusaha, pemerintah dan masyarakat mempunyai kepentingan atas kebijakan pengupahan. Bagi pemerintah, kebijakan UMP menjamin standar kebutuhan hidup pekerja, meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, ekspansi kesempatan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan kecenderungan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang makin baik, laba perusahaan semakin meningkat, maka UMP Provinsi DKI Jakarta tahun 2011 tentu diharapkan makin meningkat pula. Untuk itu dibutuhkan kerja keras kita bersama, khususnya para pekerja dalam meningkatkan produktivitas, seraya memelihara iklim perjuangan dan ketenagakerjaan yang kondusif.
Berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada tanggal 1 Mei, sering diikuti dengan aksi-aksi unjuk rasa/demo para pekerja/buruh. Kegiatan unjuk rasa/demo tersebut sanggup kita pahami, alasannya para pekerja akan memperjuangkan harapannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para anggota dan keluarganya.
Dalam moment tersebut saya harapkan dalam memberikan aspirasi dan permasalahan ataupun isu-isu ketenagakerjaan biar sejauh mungkin menghindarkan diri dari anarkisme yang sanggup menampilkan gambaran negative Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota. Selanjutnya, saya juga mengingatkan walaupun kegiatan agresi unjuk rasa/demo ialah hak dari setiap Warga Negara termasuk masyarakat pekerja/buruh untuk memberikan aspirasi dan keinginan Saudara-saudara, namun hal tersebut harus berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Oleh alasannya itu, saya harap kepada rekan-rekan Serikat Pekerja/Serikat Buruh, biar dalam pelaksanaan kegiatan Hari Buruh Sedunia nanti sanggup menjaga ketertiban dan keamanan secara umum, khususnya untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta yang kita cintai ini. Karena, Jakarta sebagai Ibukota Negara sekaligus sebagai sentra kegiatan dan sentra pemerintahan, maka apabila terjadi insiden sekecil apapun menyerupai agresi protes/demo yang dilakukan oleh para pekerja/buruh dampaknya akan meluas dan sanggup mengganggu kegiatan perekonomian terlebih Jakarta merupakan barometer bagi tempat lain.
Demikian hal-hal yang sanggup saya sampaikan kepada pengurus dan seluruh anggota SPN DKI Jakarta, dalam rangka menyambut Hari Buruh Sedunia Tahun 2011.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menunjukkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua.
Advertisement