Info Terbaru 2022

Bentuk-Bentuk Keterampilan Berbicara

Bentuk-Bentuk Keterampilan Berbicara
Bentuk-Bentuk Keterampilan Berbicara

Berbicara sebagai bentuk komunikasi sanggup dikelompokkan dalam banyak sekali bentuk tergantung dasar pengelompokkan tersebut. Ada beberapa mahir yang mengelompokkan berbicara atau komunikasi verbal dalam beberapa bentuk, di antaranya ialah yang dilakukan oleh Haryadi (1994), yang membagi keterampilan menurut jumlah partisipan, cara pelaksanaan, lawan berbicara, maksud dan tujuan berbicara, dan tingkat keformalannya.
A. Berdasarkan jumlah partisipan, keterampilan berbicara dapat   dikeelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu:
1.    Berbicara perorangan
2.    Berbicara kelompok
B. Berdasarkan cara pelaksanaannya, keterampilan berbicara sanggup dikelompokkan     menjadi dua bentuk, yaitu:
1.    Berbicara secara langsung
2.    Berbicara secara tidak langsung
C. Berdasarkan lawan bicara, keterampilan berbicara sanggup dikelom­pokkan menjadi empat bentuk, yaitu:
1.    Satu lawan satu
2.    Satu lawan banyak
3.    Banyak lawan satu
4.    Banyak lawan banyak

D.  Berdasarkan maksud atau tujuan berbicara, keterampilan berbicara sanggup dikelompokkan menjadi sembilan  bentuk, yaitu:
1.    Memberi perintah atau instruksi
2.    Memberi nasihat
3.    Memberi saran
4.    Berpidato
5.    Mengajar atau memberi ceramah
6.    Berapat
7.    Berunding
8.    Pertemuan
9.    Menginterview
E. Berdasarkan tingkat keformalannya, keterampilan berbicara sanggup dikelompokkan menjadi  tiga  bentuk, yaitu:
1.    Berbicara formal
2.    Berbicara semi formal
3.    Berbicara informal
Selain itu ada juga yang membagi berbicara menjadi beberapa bentuk, antara lain dikemukakan oleh William B. Ragam (dalam Haryadi, 1994) yang menciptakan daftar bentuk-bentuk ekspresi verbal menjadi sebelas, yaitu:
1.    Cakapan informal
2.    Diskusi dengan maksud dan tujuan tertentu
3.    Menyampaikan berita, pengumuman, dan melaporkan
4.    Memainkan drama
5.    Khotbah
6.    Bercerita
7.    Cakap humor
8.    Mengisi program radio
9.    Rapat organisasi
10. Menggunakan telepon
11. Memberi pengarahan

Henry Guntur Tarigan ( 1983: 22-23) membagi keterampilan berbicara menjadi:
1. Berbicara di muka umum pada masyarakat (public speaking) yang  menyangkut:
a.    Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahu atau melaporkan, yang bersifat informatif (informative speaking)
b.    Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship speaking)
c.    Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (persuasive speaking)
d.    Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan damai dan hati-hati (deliberative speaking)
2.  Berbicara pada konferensi (conference speaking) yang meliputi:
a. Diskusi kelompok (group discussion) yang sanggup dibedakan      menjadi:
(1) Tidak resmi (informal), dan masih sanggup diperinci lagi atas   kelompok   studi (study groups), kelompok pembuat kebijakan  (policy making groups) dan komite,
(2) Resmi (formal) yang meliputi pula konferensi, diskusi panel, dan simposium.
            b.   Prosedur parlementer (parliamentary prosedure)
            c.    Debat
Sementara itu Lee dan Lee (dalam Haryadi, 1994) mengelom­pokkan keterampilan berbicara menjadi sebelas macam, yaitu:
1.    Percakapan dan diskusi
2.    Berita, pengumuman, dan laporan
3.    Rencana dan evaluasi
4.    Kegiatan dramatik
5.    Penampilan kesenangan masyarakat
6.    Khotbah
7.    Bercerita informal perihal lawakan dan teka-teki
8.    Pembicaraan dalam dewan
9.    Rapat organisasi
10. Acara radio dan televisi
11. Mempersiapkan rekaman

Muhajir dan A. Latif  (1975:47) membagi berbicara menjadi tujuh bentuk, yaitu:
1.    Diskusi
2.    Wawancara
3.    Sandiwara
4.    Deklamasi
5.    Konversasi
6.    Berpidato
7.    Bercerita

Dori Wuwur Hendrikus (1991: 16-17) mengemukakan dua bentuk retorika, yaitu:
1.    Monologika
2.    Dialogika

Asdi S. Dipodjojo (1982) mengemukakan dua macam bentuk komunikasi lisan, yaitu:
1.    Retorika
2.    Dialektika

Be Kim Hoa Nio (dalam Haryadi, 1994) membagi keterampilan berbicara ke dalam bentuk-bentuk:
  1. Berbicara terpimpin, antara lain latihan frase dan kalimat, reproduksi gambar dan reproduksi lisan, obrolan yang diperankan atau obrolan dengan gambar/wayang,
  2. Berbicara semi terpimpin, menyerupai reproduksi cerita, dongeng berantai, melaporkan isi bacaan secara lisan,
  3. Berbicara bebas, menyerupai diskusi, wawancara, berpidato, dan bermain peran.
Advertisement

Iklan Sidebar