Info Terbaru 2022

Contoh Pidato Wacana Ancaman Hiv/ Aids

Contoh Pidato Wacana Ancaman Hiv/ Aids
Contoh Pidato Wacana Ancaman Hiv/ Aids
CONTOH PIDATO TENTANG BAHAYA HIV/ AIDS
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Selamat pagi Bapak/Ibu guru yang saya hormati, dan teman – teman yang saya sayangi. Sebelumnya saya berterima kasih atas kesempatan yang diberikan ini. Sebelum program ini dimulai, sepantasnya kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kita sehingga sanggup berkumpul dengan sehat wal afiat di program ini. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.


Pada pagi hari ini, saya akan memberikan sedikit warta perihal penyakit HIV/AIDS. Seperti yang telah kita ketahui, banyak orang di dunia yang terkena penyakit ini. Penyakit ini tergolong berbahaya lantaran sanggup merenggut nyawa korbannya. AIDS atau Acquired immunodeficiency syndrome ini disebabkan oleh virus HIV. HIV mengakibatkan kekebalan tubuh menurun dalam melawan benjol virus, Bakteri dan jamur dengan gampang merusak sistem imun.



Gejala benjol AIDS bermacam – macam tergantung pada fase infeksinya dan berlangsung usang hingga bertahun – tahun. Misalnya penderita mengalami demam tinggi atau menggigil untuk beberapa minggu, sakit kepala, diare, noda putih pada pengecap atau mulut, pandangan kabur, berkeringat pada malam hari, serta rasa lelah yang tidak hilang. Pada anak – anak, sanggup terjadi tanda-tanda menyerupai sulit menambah berat badan, sulit berkembang secara normal, sulit berjalan, penurunan mental, serta benjol telinga, pneumonia, dan tonsilis. Normalnya, sel darah putih dan antibody menyerang dan menghancurkan organisme yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih adalah limposit CD4. Limposit ini sasaran utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus akan memasukkan material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri. Ketika salinan virus gres keluar dari sel induk dan masuk ke dalam pemikiran darah, virus akan menyerang sel lain. Dan sel CD4 akan mati. Siklus ini berulang hingga mengakibatkan kerusakan imun yang berarti tubuh tidak akan bisa melawan benjol barteri dan virus lain. Factor terjadinya HIV/AIDS contohnya sering berganti pasangan seks, bekerjasama dengan orang yang HIV positif, mempunyai PMS ( penyakit menular seksual ) menyerupai syphilis, herpes, Chlamydia, gonorrhea, atau bacterial vaginosis. Bergantian dalam pemakaian jarum suntik, menerima tranfusi darah dari orang terinfeksi virus HIV, keturunan yang mempunyai HIV, dan mempunyai sedikit jalinan CCL3L1 yang membantu melawan benjol HIV.


Selama ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus HIV. Maka, kita sanggup mencegahnya sendiri dengan cara harus mengetahui apa itu HIV dan tahu bagaimana penularannya, mengetahui status kesehatan pasangan, memakai jarum suntik yang steril, waspada saat akan melaksanakan transfusi darah, dan menyidik kesehatan secara teratur. Orang yang terkena HIV/AIDS itu tidak sepantasnya untuk dikucilkan. Bahkan mereka harus menerima sikap yang masuk akal sehingga si penderita tidak merasa minder atau takut. Nah, sesudah kita tahu sedikit perihal HIV/AIDS, apakah kita masih akan membuka tangan terhadap pergaulan bebas? Tidak kan?! Saya berharap teman – teman dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Madiun tidak ada yang terjerumus pergaulan bebas. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Karena apabila salah sedikit dalam pergaulan, imbas yang diperolah sangatlah merugikan bagi diri sendiri, keluarga, maupun orang lain. Sekiranya cukup apa yang telah saya sampaikan, jika ada salah kata atau ucapan saya mohon maaf sebesar – besarnya lantaran kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement

Iklan Sidebar