Info Terbaru 2022

Pidato Hari Pendidikan Nasional

Pidato Hari Pendidikan Nasional
Pidato Hari Pendidikan Nasional
Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional


Assalamualaikum Wr. Wb
Saudara-saudara sekalian.
Yang aku hormati....

Yang aku hormati mahasiswa/mahasiswi

Alangkah bahagianya pada hari ini kita merayakan hari pendidikan Nasional. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat/bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan belum dewasa bangsa semoga berkhasiat bagi bangsa, Negara dan Ägama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menjadikan dilema bagi pemerintah untuk memperlihatkan pendidikan dan pengajaran pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.

Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan repelita dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek-aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan, perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan menerima pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai kalau hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi, warta radio dan televisi.


Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional
 Ki Hajar Dewantara (1889-1959), seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinya forum pendidikan Taman siswa. Dia lebih populer dengan filsafat" tut wuri handayani, hing madya mangun kärsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah " tri-nga"(tiga "nga-nga ialah huruf terakhir dalam huruf jawa ajisak). "Nga" pertama ialah ngerti" (memahami /aspek intelektual). "Nga kedua" ialah "ngrasa" ialah (merasakan aspek afeksi), dan "nga" ketiga ialah "nglakonin" (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.


Menurut Dewantara, ialah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh alasannya ialah itu pengajaran harus mendidik anak menjadi insan yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran alasannya ialah hai itu sanggup memisahkan orang tepelajar dengan rakyat Akhir hingga disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta membuat belum dewasa didik yang produktil", kreatif, dan inovatif yang berkhasiat bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya insan yang berkualitas dan berdikari yang sanggup memenuhi kebutuhan global. Sekian sambutan dari saya, terima kasih
Advertisement

Iklan Sidebar